Kamis, 08 Desember 2011

karya ILMIAH(DRAINASE LINGKUNGAN)


DRAINASE LINGKUNGAN

(Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Alam Dasar )
Dosen Pengampu : DRS.H.Kuswaji Dwi Priyono, M.Si


Disusun oleh :
Agung Sri Wahyudi     : a210110155
Darma Adi Nugroho     : a210110144
Dhita Ayu Ningtyas P   : a210110140

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2011



 

DAFTAR ISI


                                                                Halaman
KATA PENGANTAR..........................................................................         i
DAFTAR ISI........................................................................................          ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................         1
A.  Latar Belakang....................................................................          1
B.     Tujuan penulisan....................................................................       1
C.     Manfaat penulisan....................................................................     2
BAB II KAJIAN TEORI.....................................................................          2
A.    Definisi dan istilah..............................................................          2
B.     Drainase permukaan..........................................................            3
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................          5
A.    Metode pengumpulan data ..............................................                        5
B.     Pendekatan.......................................................................                        5
C.     Pengolahan Data..............................................................             5         
BAB IV PEMBAHASAN..................................................................           6
A.                 Kemiringan Melintang Perkerasan dan Bahu Jalan…                6
B.         Selokan samping.........................................................            7
C.         Gorong-Gorong..........................................................            9
BAB V PENUTUP.............................................................................           11
LAMPIRAN......................................................................................             12



Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa atas anugerah yang telah dilimpahkaNYA sehingga penulisan ini dapat terlaksana dengan baik. Karya ilmiah ini dapat terselesaikan tak lepas dari peran serta sumbangan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak ysng telah menyisihkan waktunya demi kelancaran karya ilmiah ini.
Karya ilmiah ini dirasa jauh dari sempurna masih terdapat kekurangan.oleh karena itu kami mengharap saran dan kritik dari pembaca demi penyempurnaan penulisan ini.
                      Surakarta, 



                                                                                          Penulis




BAB I
 PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Drainase yang cukup dapat meningkatkan susunan tanah dan meningkatkan serta menyempurnakan produktivitas tanah. Drainase adalah kepentingan utama dalam reklamasi tanah yang beragam dan kerap kali juga terendam air.
Pembangunan infrastruktur kota di kota-kota besar yang sporadis membuat drainase  memburuk. Seiring perkembangannya, pembangunan terus-menerus bertambah secara sporadis dan parsial, tidak memerhatikan dampak lingkungan. semestinya drainase harus di desain, direncanakan, dan dipelihara secara rutin.
Oleh karena itu di butuhkan banyak pihak untuk mewujudkan drainase yang baik dan bermanfaat bagi banyak pihak pula. Kami mengambil tema drainase karena kami melihat di Indonesia masih banyak system drainase yang sangat buruk, khususnya di kota-kota besar. Sejumlah jaringan utilitas yang ditanam di dalam saluran drainase harusnya ditata dengan baik, sehingga tidak membuat sampah menyangkut dan pada akhirnya membuat saluran terganggu.

B. Tujuan Penulisan
1.         Mengetahui tentang drainase
2.        Mengetahui pentingnya drainase untuk menunjang lingkungan yang bersih dan sehat.

C.    Manfaat Penulisan
1.                  Dapat bermanfaat sebagai pengenalan terhadap drainase lingkungan.
2.                  Dapat mengetahui cara pengelolaan drainase.
3.                  Dapat mengetahui berbagai model drainase
4.                  Dapat mengetahui bagaimana cara pembuatan drainase yang baik.

BAB II
KAJIAN TEORI
A.     Definisi dan Istilah
Ø  Drainase permukaan
Adalah sistem drainase yang berkaitan dengan pengendalian aliran air permukaan.
Ø  Drainase bawah tanah 
Adalah sistem drainase yang berkaitan dengan pengendalian aliran air dibawah permukaan tanah.
Ø  Intensitas hujan
Intensitas hujan adalah besarnya curah hujan maksimum yang akan diperhitungkan dalam desain drainase.
Ø  Waktu Konsentrasei (TO)
Waktukonsentrasi adalah waktu yang diperlukan oleh butiran air untuk bergerak dari titik  terjauh pada daerah pengaliran sampai ke titik pembuangan. Dalam perencanaan, waktu konsentrasi minimum biasanya diambil 5 menit.
Ø  Debit (Q)
Adalah volume air yang mengalir melewati suatu penampang melintang  saluran atau jalur air per satuan waktu.
Ø  Koefisien Pengaliran (C)
Adalah suatu koefisien yang menunjukkan perbandingan antara besarnya jumlah air yang mungkin dialirkan oleh suatu jenis permukaan terhadap jumlah air yang ada.
Ø  Desain
Adalah Perencanaan teknis
Ø  Perencanaan
Adalah kegiatan yang meneakup survai, penyelidikan dan desain.
Ø  Japat
Jalan agregat padat tahan cuaca

B.     Drainase Permukaan
Ø  Fungsi Drainase Permukaan
Sistem drainase permukaan pada konstruksi jalan raya pada umumnya berfungsi sebagai berikut:
1.      Mengalirkan air hujan/air secepat mungkin keluar dari permukaan jalan dan selanjutnya dialirkan lewat saluran samping; menuju saluran pembuang akhir.
2.      Mencegah aliran air yang berasal dari daerah pengaliran disekitar jalan masuk ke daerah perkerasan jalan.
3.      Mencegah kerusakan lingkungan di sekitar jalan akibat aliran air.
Ø  Sistem Drainase Permukaan
Sistem drainase permukaan pada prinsipnya terdiri dari:
1.      Kemiringan melintang pada perkerasan jalan dan bahu jalan.
2.      Selokan samping.
3.      Gorong-gorong.
4.      Saluran penangkap (Catch-drain)
Ø  Prinsip-prinsip Umum Perencanaan Drainase
1.      Daya Guna dan Hasil Guna (Efektif dan Efisien)
Perencanaan drainase haruslah sedemikian rupa sehingga fungsi fasilitas drainase sebagai penampung, pembagi dan pembuang air dapat sepenuhnya berdaya guna dan berhasil guna.
2.      Ekonomis dan Aman.
Pemilihan dimensi dari fasilitas drainase haruslah mempertimbangkan factor ekonomis dan faktor keamanan.
3.      Pemeliharaan.
Perencanaan drainase haruslah mempertimbangkan pula segi kemudahan dan nilai ekonomis dari pemeliharaan sistem drainase tersebut.




BAB III
          METODE PENULISAN
A.    Metode Pengumpulan Data
Karya ilmiah ini disusun berdasarkan dari studi pustaka dan pencarian sumber-sumber di internet. Pengumpulan data dilakukan secara sistematis dan sebaik mungkin dengan penggunaan teori teori yang relevan dan mengarah pada pokok permasalahan.
B.     Pendekatan
Dengan dibuatnya karya ilmiah ini metode untuk penekan penelitian dan mengetahui data dan sumber data dilakukan dengan cara mengambil inti permasalahan yang terdapat pada pokok permasalahan. Begitu pula dengan menggunakan cara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Cara yang digunakan untuk mencari sumber data yaitu dengan cara mencari sumber-sumber pendukung penelitian di media internet dan berbagai buku sesuai pokok penelitiann.
C.    Pengolahan Data
Cara yang digunakan untuk mencari inti permasalahan yaitu dengan cara teknis menganalisis data dan pengumpulan data dengan inti-inti tersebut selanjutnya disusun terperinci dan sistematis dengan penggunaan bahasa baku. Kemudian mencari bukti fakta yang akurat untuk memberikan bukti kepada pembaca agar dapat dipercaya dan mudah dipahami.

BAB IV
PEMBAHASAN

A.    Kemiringan Melintang Perkerasan dan Bahu Jalan
1.      Pada daerah jalan yang datar dan lurus.
Penanganan pengendalian air untuk daerah ini biasanya dengan membuat kemiringan perkerasan dan bahu jalan mulai dari tengah perkerasan menurun/ melandai kearah selokan selokan.
Besarnya kemiringan balm jalan biasanya diambil 2% lebih besar daripada kemiringan permukaan jalan. Besarnya kemiringan melintang normal pada perkerasan jalan dapat dilihat ceperti tercantum pada Tabel dibawah ini.

Kemiringan melintang normal perkerasan jalan
No.
Jenis lapis permukaan jalan
Kemiringan melintang normal-I (%)
1
2
3
4
beraspal, beton
japat
kerikil
tanah
2%        -          3%
4%          -       6%
3%          -      6%
4%        -         6%



2.      Daerah.Jalan yang lurus pada tanjakan/penurunan.
Penanganan pengendalian air pada daerah ini perlu mempertimbangkan pula besarnya kemiringan alinyemen vertikal jalan yangberupa tanjakan dan turunan; agar supaya aliran air secepatnya bisa mengalir ke selokan samping. Untuk itu maka kemiringan melintang perkerasan jalan disarankan agar menggunakan nilai-nilai maksimum dari Tabel di atas.
3.      Pada Daerah Tikungan.
Kemiringan melintang perkerasan jalan pada daerah ini biasanya harus mempertimbangkan pula kebutuhan kemiringan jalan menurut persyaratan alinyemen horizontal jalan (lihat buku Geometrik); karena itu kemiringan perkerasan, jalan harus dimulai dari sisi luar tikungan menurun/melandai ke sisi dalam tikungan. Besarnya kemiringan pada daerah ini ditentukan oleh nilai maksimum dari kebutuhan kemiringan alinyemen horizontal atau kebutuhan kemiringan menurut keperluan drainase.
B.     Selokan Samping.
Selokan, samping adalah selokan yang dibuat disisi kiri dan kanan badan jalan.
1.      Fungsi Selokan Samping.
a. Menampung dan membuang air yang berasal dari permukaan jalan.
b. Menampung dan membuang air yang berasal dari daerah pengaliran sekitar jalan.
c. Dalam hal daerah pengaliran luas sekali atau terdapat air limbah maka untuk itu harus dibuat sistem drainase terpisah/tersendiri.

2.      Bahan Rangunan Selokan Samping
Pemilihan jenis materal untuk selokan samping umumnya ditentukan oleh besarnya kecepatan rencana aliran air yang akan melewati selokan samping sedemikian sehingga material dapat dilihat pada Tabel  berikut ini
Kecepatan aliran air yang diizinkan berdasarkan jenis material
Jenis bahan
Kecepatan aliran air yang diizinkan
(m/detik)
Pasir halus
Lempung kepasiran
Lanau aluvial
Kerikil halus
Lempung kokoh
Lempung padat
Kerikil kasar
Batu-batu besar
Pasangan batu
Beton
Beton hertulang
0,45
0,50
0,60
0,75
0,75
1,10
1,20
1,50
1,50
1,50
1,50


                                                       
3.      Pematah Arus/Check Dam.
Pada suatu selokan samping yang relatif panjang dan mempunyai kemiringan cukup besar, kadang-kadang diperlukan pematah arus (check dam) untuk mengurangi kecepatan aliran.
C.    Gorong-Gorong
1.      Fungsi
Fungsi gorong-gorong adalah mengalirkan air dari sisi jalan ke sisi lainnya. Untuk itu desainnya harus juga mempertimbangkan faktor hidrolis dan struktur supaya gorong-gorong dapat berfungsi mengalirkan air dan mempunyai daya dukung terhadap beban lalu lintas dan timbunan tanah.
2.      Tipe/Jenis Konstruksi.
Mengingat fungsinya maka gorong-gorong disarankan dibuat dengan tipe konstruksi yang permanen (pipa/kotak beton, pasangan batu, armco) dan desain umur rencana 10 tahun.
3.      Komposisi Gorong-gorong
Bagian utama gorong-gorong terdiri atas:
a.       Pipa : kanal air utama.
b.      Tembok kepala:
Tembok yang menopang ujung dan lereng jalan.
Tembok penahan yang dipasang bersudut dengan tembok kepala, untuk menahan bahu dan kemiringan jalan.

c.       Apron (dasar):
Lantai dasar dibuat pada tempat masuk untuk mencegah terjadinya erosi dan dapat berfungsi sebagai dinding penyekat lumpur.
4.      Penempatan Gorong-gorong
Dalam perencanaan jalan, penempatan dan penentuan jumlah gorong-gorong harus diperhatikan terhadap fungsi dan medan setempat. Agar dapat berfungsi dengan baik, maka gorong-gorong ditempatkan pada :
a.       Lokasi jalan yang memotong aliran air.
b.      Daerah cekung, tempat air dapat menggenang.
c.       Tempat kemiringan jalan yang tajam tempat air dapat merusak lereng dan badan jalan.
d.      Kedalaman gorong-gorong yang aman terhadap permukaan jalan minimum 60 cm.
Disamping itu juga harus memperhatikan faktor-faktor lain sebagai bahan pertimbangan, yaitu:
- aliran air alamiah
- tempat air masuk
- sudut yang tajam pada hagian pengeluaran (out let)
Dengan memperhatikan faktor tersebut maka penempatan gorong-gorong disarankan
untuk daerah datar. Disarankan dengan jarak maksimum 300 m.


BAB V
PENUTUP
Tidak banyak yang bisa di simpulkan dari tulisan diatas, kami pun harus belajar lebih dalam lagi untuk mengetahui apa itu drainase. Belum banyak masarakat yang tahu tentang drainase. Oleh karena itu kami berani mengambil tema ini bermaksud untuk memberikan sedikit pengetahuan kepada masarakat tentang pentingnya drainase.
Di perlukan banyak pihak untuk bisa mewujudkan system drainase yang baik. Masarakat, pemerintah dan pihak-pihak terkait harus bisa bekerja sama dan berupaya tentang pentingnya drainase.
 Kami sadar masih banyak kekurangan dengan tulisan kami, maka dari itu kami mohon kritik dan saran semua pihak yang mungkin membaca, atau hanya melihat. Dan tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut terkait dan membantu untuk kelancaran karya ilmiah kami. Lebih tepatnya bukan karya ilmiah tetapi tulisan dari kami yang di dapat dari realita yang terjadi dalam lingkungan sekitar.




LAMPIRAN
·        Gambar 1.1 yang perlu mendapat perhatian
Ket: gambar ini kami ambil di salah satu sudut tempat dimana kita sering menimba ilmu.

ket: gambar yang ini masih di tempat yang sama
Ket: drainase yang buruk berakibat pada banjir yang terjadi seperti pada gambar.

·        Gambar 1.2 yang perlu di contoh
Ket: gambar ini kami ambil di salah satu sudut kota Sragen..
Kami mengambil contoh gambar di Sragen karena di daerrah ini banyak drainase yang berfungsi dengan baik. Kota-kota besar seperti Jakarta,Bandung atau mungkin Solo harus  berbenah dari sekarang, mungki sekarang belum terlalu nampak kerusakan-kerusakan drainase, tapi tanda-tanda itu sudah terlihat.

Ket: drainase( selokan ) di daerah sragen.




DAFTAR PUSTAKA

Asmoro, Djoko . 2002. Petunjuk desain drainase permukaan jalan. Jakarta : Direktorat Jenderal Bina Marga.

www.website-wawancara TVRI Jogja 16feb2010.com
www.Bab 07-02 Spek Teknis.com













Tidak ada komentar:

Posting Komentar